Burung terbang

Rabu, 08 Juli 2009

Robot UMB Menari Di Jogja

.


Universitas Mercubuana kali ini mencoba kembali berprestasi dibidang akademik, dengan mengirim delegasi yang berasal dari fakultas teknik industri jurusan elektro, UMB mengikuti kontes robot dengan skup regional dan nasional.

Kategori yang diikuti pun beragam, dimulai dari tingkat regional yang mamiliki dua kategori yaitu Kontes Robot cerdas Indonesia (KRCI) dan Kontes Robot Indonesia (KRI) yang dituan rumahi oleh Universitas Indonesia (UI), dan kategori Nasional yang meliputi Kontes Robot Seni Indonesia (KRSI) yang dilaksanakan di Universitas Gajah Mada (UGM) , kontes robot yang memiliki tema “Travel Together The Victory Drums.” tema tersebut manjadi sebuah persyratan mutlak yaitu robot harus bisa melakukan manuver berupa memukul bedug untuk tipe robot kategori KRI sedangkan untuk tipe robot KRCI adalah robot pencari dan pemadam api.

Prosespengerjaan projek robot yang membutuhkan 5-6 bulan sampai tahap finishing , dan menghabiskan dana yang menyentuh angka 6-8 juta/unit , harga tersebut masih terbilang harga yang paling ekonomis, jika dibanding dengan peserta lain yang kisaran budget-nya sampai menyentuh angka 25-28 juta/unit, perbedaan yang mencolok ini bisa di pandang menjadi beberapa pandangan , bila berbicara prestasi kita yang di kategori KRSI masuk 12 besar nasional adalah suatu hal yang cukup membanggakan, karena UMB dengan budget minim masih mampu bersaing , namun apabila kita berbicara tentang keseriusan kampus dalam mensuport mahasiswanya berkreasi dan berprestasi ini menjadi suatu hal yang riskan , karena kemencolokan perbedaan budget yang begitu besar.

Prestasi yang cukup baik ini disambut gembira oleh pihak kampus , hal tersebut terbukti dengan banner yang dipasang di depan kampus yang menyambut atas prestasi yang dinilai baik ini. 12 besar nasional itu adalah sebuah prestasi yang cukup baik dibanding sebelumnya, bahkan UMB adalah satu – satunya peserta asal jakarta yang mampu bersaing di kategori KRSI , terlebih UI saja tidak mengirimkan robotnya dikategori ini, juga ITB yang notabene kampus asal dari tarian jaipong sendiri tidak mengirimkan robotnya, itu menjadi sebuah kebanggaan tersendiri.

Hal seperti ii akan rutin dilakukan dean menajdi program unggulan di jurusan elektro, beberapa tanggapan pun terlahir menanggapi hal ini, beberapa mahasiswa menilai UMB sudah mulai mempehatikan mahasiswa nya dalam meningkatkan prestasi dan berekspresi, senada dengan itu yudi (KAPRODI) menilai bahwa UMB begitu antusias dalam membantu proje ini, bahkan segala akomodasi dan transportasi pun UMB yang menanggungnya. Tidk hanya tanggapan positif yang merebak dikalangan mahasiswa , beberapa lainnya memiliki nada sumbang dengan pernyataan diatas, mereka menganggap UMB kurang serius dalam memfasilitasi mahasiswanya untuk berkreasi, terlihat dari budget yang tersdia begitu kecil , dibanding dengan kampus lain hal ini semoga menjadi bahan pertimbangan bagi pihak kampus agar tidak tanggung – tanggung dalam membantu mahasiswanya.sediain budget yang gede biar menang.

 
Edited Design by Ali Nardi | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | coupon codes